Aliran filsafat positivisme
Filsafat Positivisme
Konsep
Aliran Positivisme
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang
berkenaan dengan metafisik. Positivisme tidak mengenal adanya spekulasi, semua
harus didasarkan padadata empiris.Comte sering disebut “Bapak
Positivisme” karena aliran filsafat yang didirikannya tersebut.Menurutnya, ilmu
pengetahuan harus nyata dan bermanfaat serta diarahkan untuk mencapai kemajuan.
Positivisme merupakan suatu paham yang berkembang dengan sangat cepat,ia tidak
hanya menjadi sekedar aliran filsafat tapi juga telah menjadi agama humanis
modern. Positivisme telah menjadi agama dogmatis karena ia telah melembagakan
pandangan dunianya menjadi doktrin bagi ilmu pengetahuan.
Tugas khusus filsafat menurut aliran ini
adalah mengoordinasikan ilmu-ilmu pengetahuanyang beraneka ragam
coraknya. Tentu saja maksud positivisme berkaitan erat dengan apa yang
dicita-citakan oleh empirisme. Positivisme pun mengutamakan pengalaman.
Hanya saja berbeda dengan empirisme Inggris yang menerima pengalaman
batiniah atau subjektif sebagai sumber pengetahuan, positivisme tidak
menerimanya. Ia hanya mengandalkan pada fakta-fakta.
Menurut positivisme, tugas filsafat bukanlah menafsirkan segala sesuatu
yang ada di alam. Tugas filsafat adalah memberi penjelasan logis terhadap
pemikiran. Oleh karena itu filsafat bukanlah teori.Filsafat adalah
aktifitas.Filsafat tidak menghasilkan proposisi-proposisi filosofis, tapi penjelasan
terhadap proposisi-proposisi.Alasan yang digunakan oleh positivisme dalam
membatasi tugas filsafat di atas adalah karena filsafat bukanlah ilmu.Kata
filsafat hendaklah diartikan sebagai sesuatu yang lebih tinggi atau lebih
rendah dari ilmu-ilmu eksakta.Penjelasan dari hal ini adalah bahwa tugas utama
dari ilmu adalah memberi tafsiran terhadap materi yang menjadi objek ilmu
tersebut.Tugas dari ilmu-ilmu eksakta adalah memberi tafsiran terhadap segala
sesuatu yang terjadi di alam dan sebab-sebab terjadinya.Sementara tugas
ilmu-ilmu sosial adalah memberi tafsiran terhadap segala sesuatu yang terjadi
pada manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa filsafat tidak menambahkan
sesuatu yang baru bagi pengetahuan kita dan tidak pula memberi tafsiran atas
apayang terjadi di sekitar kita, tapi hanyalah sekedar memberi batasan arti
istilah-istilah bahasa untuk menghindari kerancuan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda