Sabtu, 31 Desember 2016

Sertifikat Nasional dan Bedah Buku


Jumat, 30 Desember 2016

filsafat dalam ranah agama

Kata filsafat dikalangan umat islam diartikan dengan makna hikmah, ini terbukti dari banyaknya pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah ditempat kalimat filsafat. Dan menempatkan kalimat hakim ditempat kalimat filosof. Namun demikian, mereka menempatkan kata hikmah itu berada diatas kata filsafat. Sehingga ibnu Sina misalnya, menyebutkan bahwa hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia.
Filsafat islam cangkupannya sangat luas, bukan hanya masalah alam semesta dan seisinya saja, tetapi juga berkaitan dengan masalah-masalah ketuhanan dan kenabian. Filsafat islam juga membahas yang sudah pernah dibahas filsafat yunani dan lainnya dan bahkan membahas masalah yang belum pernah dibahas filsafat sebelumnya seperti filsafat kenabian dan masalah ruh yang sangat kompleks itu. Dan yang paling spesifik, sekaligus merupakan kelebihan dari filsafat lainnya adalah filsafat islam terdapat pemanduan antara agama dan filsafat, antara akidah dan hikmah, antara wahyu dan ajkal, yang dalam filsafat Yunani dan lainnya tidak ditemukan.

Filsafat Islam juga bisa diartikan sebagai filsafat yang dikembangkan oleh orang-orang islam (muslim), yang mengkaji masalah hakikat yang ada, dari mana asalnya, dan kemana akhirnya, serta cara-cara mendapatkan hakikat pengetahuan yang benar dan menetapkan ukuran benar dan slah, baik dan buruk, serta teori kebahagiaan. Dalam hal ini, masalah ketuhanan, mereka telah mengemukakan pembahasan bukan saja sekadar adanya Allah, tetapi berkaitan dengan sifat-sifat dan keesaannya, serta qadha dan qadar yang tidak ada dalam filsafat Yunani. Tokoh-tokoh filosof Islam yang terkenal adalah antara lain Al-Ghazali (1059-1111) ia dikenal sebagai filosof pertama yang berhasil mengekonsilasikan anatara rasionalisme, ritualisme, dogmatisme, mistinisme. 
 

fungsi filsafat




Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar flsafat semakin menjadikan seseorang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu yang khusus.
Menurut Franz Magnis Suseno (1991) , sekurang-kurangnya ada tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang ada dizaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spritual dan intelektual dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut;
1.    Suatu pengertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempeljari berbagai pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia yang paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh para pemikir bersar umat manusia, wawasan, dan pengertian kita sendiri diperluas.
2.    Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis berbagai argumentasi, pendapat, tuntutan, dan legitimitasi dari pelbagai agama, ideologi, dan pandangan dunia.
3.    Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.
Menurut sebagian filsuf kegunaan secara umum dari filsafat adalah sebagai berikut;
a.    Plato merasakan bahwa berfikir dan memikirkan itu sebagai suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sebagai keinginan yang maha berharga.
b.    Rene Descartes yang termasyhur sebagai pelopor fisafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke 17 terkenal dengan ucapannya cogito ergo sum (karena berpikir maka saya ada) berfilsafat berarti berpangkalan kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
c.    Alferd North Whitehead seorang filsuf modern merumuskan filsafat sebagai berikut; “filsafat adalah keinsafan dan pandangan jauh kedepan dan suatu kesadaran akan hidup pendeknya, kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh usaha peradaban”.
d.    Maurice Marleau Ponty seorang filsud modern Existensialisme mengatakan bahwa jasa dari filsafat baru ialah terletak dalam sumber penyelidikannya, sumber itu adalah eksitensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia. (Burhanudin Salam, 1988, hlm. 110-111).

masalah dalam filsafat



Problema Filsafat Ilmu
Banyak sekali pendapat para filsuf ilmu mengenai kelompok atau perincian problem apa saja yang diperbincangkan dalam filsafat ilmu. Berikut ini gambaran problem filsafat ilmu dari beberapa filsuf ilmu. 
  1. B. Van Fraassen dan H. Margenau
Menurut kedua ahli ini problem utama dalam filsafat ilmu setelah tahun-  tahun enam puluhan adalah   
a.       Metodologi
Hal-hal yang banyak diperbincangkan ialah mengenai sifat dasar dari  penjelasan ilmiah, logika penemuan, teori probabilitas dan teori pengukuran.
b.      Landasan ilmu-ilmu
Ilmu-ilmu empiris hendaknya melakukan penelitian mengenai landasannya dan mencapai sukses seperti halnya landasan matematika. 
c.       Ontologi
Persoalan utama yang diperbincangkan ialah menyangkut konsep substansi,  proses, waktu, ruang, kausalitas, hubungan budi dan materi, serta status dari entitas teoretis (The Liang Gie, 2000, hlm, 78-79) 
  1. Victor Lenzen
Filsuf ini mengajukan dua problem: 
a.       struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah
b.      pentingnya ilmu bagi praktik dan pengetahuan tentang realitas (The Liang Gie, 2000, helm. 79)
  1. The Liang Gie
The Liang Gie (2000) berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian dari filsafat seumumnya, problem dalam filsafat ilmu secara sistematis juga dapat digolongkan menjadi enam kelompok dengas cabang pokok filsafat. Dengan demikian, seluruh problem dalam flialat linu dapat diterbitkan menjadi:
1.      problem epistemologis tentang ilmu, 
2.      problem metafisis tentang ilmu, 
3.      problem metodologis tentang ilmu, 
4.      problema logis tentang ilmu,
5.      problem etis tentang ilmu,
6.      problern estetis tentang ilmu
Dari beberapa pendapat mengenai problem filsafat ilmu dapat ditarik benang merahnya,  yakni sebagai herikut
a.       Apakah konsep dasar dari ilmu? Maksudnya bagaimana filsafat ilmu mencoba untuk menjelaskan praanggapan dari setiap ilmu, dengan demikian filsafat ilmu dapat lebih menempatkan keadaan yang tepat bagi setiap cabang ilmu. Dalam masalah ini filsafat ilmu tidak dapat lepas begitu saja dan cabang filsafat lainnya yang lebih utama adalah epistemologi atau filsafat pengetahuan dan metafisika
b.      Apakah hakikat dari ilmu? Artinya langkah-langkah apakah suatu pengetahuan sehingga mencapai yang bersifat keilmuan
c.       Apakah batas-batas dari ilmu? Maksudnya apakah setiap ilmu mempunyai kebenaran yang bersifat sangat universal ataukah ada norma-norma fundamental bagi kebenaran ilmu. 

Jumat, 23 Desember 2016

about me


        Adik, sapaan saya dari saya kecil. Mengapa ? kakak saya adalah alasan mengapa saya di panggil dengan nama adik oleh teman-teman saya. Saya ? saya anak kedua sesudah kelahiran kakak saya, itu mengapa saya di panggil adik oleh kakak saya. Banyak saudara dan teman saya yang memanggil nama saya dengan sebutan adik karena mereka mendengar kakak saya memanggil seperti itu, tapi itu semua bertahan hingga saya keluar SMA.

Sedikit cerita tantang saya;

Saya asli karawang Cuma saya lahir diserang, tau lah saya juga gak ngerti kenapa saya dilahirkan diserang ? :v mungkin ibu saya berpikiran kalau saya dilahirkan di serang, saya bisa kuliah di untirta ? tapi apa hubungannya yak ?:v tapi faktanya emang saya kuliah di iniversitas sultan ageng tirtasaya .

Ouiah saya kelahiran tahun 1996, sekarang udah kepala 2 :-D. Saya belum bisa membahagiakan orang tua saya untuk saat ini karena saya masih dalam proses menjadi matahari buat orang tua saya #ea ea ea

Hobby saya sama seperti kebanyakan cowok lainnya “SEPAK BOLA”. Menurut saya, sepak bola itu olahraga buat cowok banget, jdi yang gak suka main bola maaf kalian bukan cowok wkwk. Sepak bola butuh fisik yang kuat, skill yang mumpuni, konsentrasi yang tinggi. Dalam sepak bola kita harus memutuskan keputusan dengan sangat singkat dan itu adalah hal yang sangat amat sulit untuk para pemain bola, mengapa ? karena keputusan yang memiliki waktu yang singkatlah yang menentukan kemenangan team kita. Saya bukan pemain sepak bola, ini hanya pendapat saja. Selain sepak bola, ada cabang olahraga yang saya sukai, ya ! itu “BADMINTON” singkat saja kemarin saya kalah di final dipertandingan porseni FKIP. Intinya tahun ini saya mau bawa nama PGSD jadi juara badminton di porseni FKIP.

Jika ditanya cita-cita ? saya yakin orang normal memiliki cita-cita ! cita-cita itu bisa jadi wadah, wadah yang bisa mengantarkan kita kepada kegagalan ataupun bisa mengantarkan kita kedalam sesuatu yang sebelumnya tidak bisa kita bayangkan dan membuat kita berada ditempat yang lebih baik dari sesuatu yang kita cita-citakan ? siapa yang tau ?! sama hal nya orang normal, saya pun memiliki cita-cita “POLISI” pandangan saya polisi itu keren, gagah, wah lah pokoknya. Tapi sepertinya itu bukan tempat saya atau bukan seragam yang harus saya gunakan ! sekarang saya berada di lingkungan pendidikan “CALON GURU”  ya, saya calon orang yang harus mencerdaskan anak bangsa. Ini bukan kemauan saya, tapi ini tuntutan bagi saya. Tunggu bapak murid-muridku :-DHAHA

Banyak cerita tentang saya. Cuma satu hal saja, saya capek ngetiknya hahaha

 Kalau mau tau lebih banyak tentang saya, follow dulu ig saya : Muhammad_aqmal7 :D

pengaruh masjid bagi islam

Masjid adalah rumah Allah. Bentuk ibadah banyak dilakukan di masjid. Seperti melaksanakan sholat fardu, menuntut ilmu, dan lainnya. Pada zaman Rasulullah masjid sangat berpengaruh. Didalam masjid para guru atau ustad mengajarkan Al-Quran. Ada kisah pada zaman Rasulullah SAW, suatu ketika Abu Hurairah berkata kepada pengunjung pasar “kalian ada disini, sementara warisan Rasulullah sedang dibagikan di masjid.” Pengunjung pasar tersebut langsung bergegas ke masjid. Tetapi, setibanya di masjid mereka tidak menemuukan kegiatan yang dikatakan Abu Hurairah tadi, mereka hanya menemukan kumpulan orang-orang yang sedang menuntut ilmu. Lalu mereka bertanya kembali “kami sudah pergi ke masjid, tetapi yang kami lihat hanya ada orang-orang yangs ednag menuntut ilmu saja”. Lalu Abu Hurairah berkata “itu memang yang ku maksud”. Disitu lah peran masjid sebagai tempat untuk menuntut ilmu Allah SWT.
Di masjid juga menjadi tempat pasukan perang dikirim ke medan perag. Masjid juga menjadi tempat penghakiman atau pengadilan berlangsung. Ketika ada duta datang untuk bersilaturahmi, Nabi menerimanya di masjid, karena keadaan rumah nabi yang sederhana. Pada zaman rasulullah masjid ibarat sekolah, sebagai tempat belajar, tempat bertemu dengan para ulama dan para guru. Lain halnya dengan zaman sekarang, masjid hanya sebagai tempat ibadah saja. Malah walaupun waktu sholat telah tiba, banayk masjid yang masih sepi artinya memiliki jamaah yang sedikit. Padahal seharusnya peran masjid tetap dijaga seperti zamannya rasulullah SAW. Ini adalah salah satu tugas kita sebagai pemuda Islam untuk meramaikan atau memfungsikanmasjid seperti pada zaman Rasulullah.

dasar pemikiran pemikiran filsafat ilmu

1.       Logika
Logika dipahami sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah (diambil dari Definisi Irving M.Copi) yang dikutip oleh Mundiri. Sementara, poespropojo menulisan logika sebagai ilmu dan kecakapan dalam berfikir dan manalar dengan tepat.
Secara harfiah, kata logika berasal dari kata ‘logos’ dalam bahasa latin, berarti perkataan atau Sabda, yang dalam bahasa arab dikenal sebagai istilah ‘mantiq’, yang artinya berucap atau berkata. Istilah logika pertama kali digunakan oleh Cicero (abad 1 sebelum masehi) dan untuk pertama kali juga logika muncul dalam arti seni berdebat atau dalam suasana berdebat. Alexander Aphro (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah masehi) adalah filsuf pertama yang mempergunakan kata logika dalam arti ilmu yang menyelidiki tingkat kelurusan pemikiran manusia.
Intinya, logika merupakan asas yang menentukan pemikiran lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir benar, tepat dan teratur, karena nelalui logika manusia mampu menyelidiki, merumuskan dan menerapkan kaedan-kaedah yang mengikat sehingga dapat dinyatakan bahwa logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berfikir lurus (tepat), sedangkan ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok yang tertentu. Dengan menerapkan hukum-hukum pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat kita masuk kedalam lapangan logika sebagai bagian dari filsafat. Ketika seseorang memikirkan tingkah laku, maka saat itu ia masuk pada filsafat bidang etika.
Sebagai salah satu cabang filsafat, maka logika dapat dibagi dalam pengertian sempit dan pengertian luas.
a.       Logika dalam arti sempit, yaitu logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestaan dari pangkal pikirannya, sehingga bersifat sama atau persis hanya berdasarkan bentuknya, sedangkan logika formal mempelajari asas-asas aturan-aturan atau hukum-hukum yng harus ditaati, agar dapat berfikir dengan benar sehingga dapat memperoleh kebenaran.
b.      Logika dalam arti luas, ialah mencangkup perbincangan yang sistematis mengenai pencapaian kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem-sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam, termasuk didalamnya pembahasan tentang logika sendiri.
c.       Logika induktif, adalah logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang benar yang berawal dari hal yang khusus pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi atau kemungkinan.
d.      Logika material, yang mempelajari langsung pkerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan-kenyaan praktisyang sesungguhnya.
e.      Logika murni, merupakan pengetahuan mengenai asas-asas dan aturan-aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyaan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyatan-pernyataan yang dimaksud.
f.        Logika terapan, adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari
g.       Logika filsafati, dapat dipandang sebagai suatu ragam atau bagian logika yang berkaitan dengan pembahasan-pembahasan dalam bidang filsafat
h.      Logika matematik, merupakan suatu bentuk logika yang mengkaji penalaran yang benar dengan menggunakan metode-metode matematik serta bentuk lambang-yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan dalam bahasa biasa.
2.       Etika

Etika, secara etimlogi berasal dari kata Yunani, yakni ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Secara terminologi,etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik dan buruk. Tingkah laku yang dikerjakan dengan kesadaran sajalah  yang dapat dinilai, sedangkan yang dikerjakan dengan tidak sadar tidak dapat dinilai baik buruknya. Ruang lingkup etika meliputi bagaimana cara agar dapat hidup lebih baik dan bagimana caranya untuk berbuat baik serta menghindari keburukan. Secara emplimatif etika dibagi dalam ranak etika deskriktif dan etika normatif.