Jumat, 23 Desember 2016

permainan tradisional masyarakat banten

Permainan Tradisional sebagai Bagian dari Tradisi

Dalam ilmu Antropologi dikenal istilah folklore, yaitu “bagian dari kebudayaan yang disebarkan turun temurun diantara komunitas yang bersangkutan, baik dalam bentuk lisan, maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaya, 1986). Terdapat banyak ragam folklore mulai dari cerita rakyat, mitos, fable, dongeng, lullaby, kisah kepahlawanan, nandong, syair dan berbagai permainan tradisional, termasuk permainan anak-anak.

Permainan tradisional sebagai bagian dari folklore dapat dijumpai pada hampir seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai coraknya termasuk terkait dengan ekologi yang melatar-belakangi suatu wilayah.
Permainan tradisional sebagai sebuah representasi dari kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat, dianggap mempunyai berbagai fungsi, mulai dari fungsi edukasi, fungsi rekreasi,fungsi psikologis, nilai kesenangan, nilai demokrasi, pertemanan, nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, kreativitas dan sportivitas

Memberikan deretan fungsi-fungsi permainan tradisional ini sebetulnya singkat saja, bahwa permainan tradisional ini makin hilang dari keseharian anak-anak Indonesia, bahkan hingga pelosok negeri. Kemudian, kalau hilang atau musnah, siapa yang paling dirugikan ?. selain itu, ada pertanyaan yang lebih ideologis, bagaimana dampak hilangnya permainan tradisional tersebut bagi anak-anak Indonesia pada masa depan ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak mudah untuk dijawab, mengingat dalam kenyataan berbagai permainan tradisional tersebut telah memudar oleh berbagai sebab. Pada masyarakat perkotaan dan pedesaan  yang ada dekat perkotaan semakin sulit dijumpai ruang-ruang publik untuk anak-anak bermain secara bebas, tetapi tidak aman, seperti lapangan-lapangan yang ada di dekat jalan raya atau jalan tol. Pada sisi lainnya, berbagai kemudahan yang sifanya individu, kemudian berbagai unsur hiburan yang sangat disukai oleh anak – anak.

Tentunya kondisi-kondisi menguatnya penggunaan alat-alat elektronika bagi anak-anak telah mencemaskan banyak pihak. Selain itu, hiburan-hiburan yang berasal dari luar komunitas semakin dinikmati oleh sebagian besar lapisan masyarakat. Penyebab paling besar adalah efek globalisasi khususnya dalam bidang teknologi. Anak – anak lebih tertarik bermain game di laptop atau ipad ketimbang bermain permainan tradisional. Akibatnya permainan tradisional tidak dikenal anak-anak.


Sumber :Yogaswara, Herry.2014. Permainan Tradisional Anak Masyarakat Banten.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda