permainan tradisional masyarakat banten
Permainan
Tradisional sebagai Bagian dari Tradisi
Dalam
ilmu Antropologi dikenal istilah folklore, yaitu “bagian dari kebudayaan yang
disebarkan turun temurun diantara komunitas yang bersangkutan, baik dalam
bentuk lisan, maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat
pembantu pengingat (Danandjaya, 1986). Terdapat banyak ragam folklore mulai
dari cerita rakyat, mitos, fable, dongeng, lullaby, kisah kepahlawanan,
nandong, syair dan berbagai permainan tradisional, termasuk permainan anak-anak.
Permainan
tradisional sebagai bagian dari folklore dapat dijumpai pada hampir seluruh
wilayah Indonesia dengan berbagai coraknya termasuk terkait dengan ekologi yang
melatar-belakangi suatu wilayah.
Permainan
tradisional sebagai sebuah representasi dari kebudayaan yang ada dalam suatu
masyarakat, dianggap mempunyai berbagai fungsi, mulai dari fungsi edukasi,
fungsi rekreasi,fungsi psikologis, nilai kesenangan, nilai demokrasi,
pertemanan, nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, kreativitas dan sportivitas
Memberikan
deretan fungsi-fungsi permainan tradisional ini sebetulnya singkat saja, bahwa
permainan tradisional ini makin hilang dari keseharian anak-anak Indonesia,
bahkan hingga pelosok negeri. Kemudian, kalau hilang atau musnah, siapa yang
paling dirugikan ?. selain itu, ada pertanyaan yang lebih ideologis, bagaimana
dampak hilangnya permainan tradisional tersebut bagi anak-anak Indonesia pada
masa depan ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut tidak mudah untuk dijawab, mengingat dalam kenyataan berbagai
permainan tradisional tersebut telah memudar oleh berbagai sebab. Pada
masyarakat perkotaan dan pedesaan yang
ada dekat perkotaan semakin sulit dijumpai ruang-ruang publik untuk anak-anak
bermain secara bebas, tetapi tidak aman, seperti lapangan-lapangan yang ada di
dekat jalan raya atau jalan tol. Pada sisi lainnya, berbagai kemudahan yang
sifanya individu, kemudian berbagai unsur hiburan yang sangat disukai oleh anak
– anak.
Tentunya
kondisi-kondisi menguatnya penggunaan alat-alat elektronika bagi anak-anak
telah mencemaskan banyak pihak. Selain itu, hiburan-hiburan yang berasal dari
luar komunitas semakin dinikmati oleh sebagian besar lapisan masyarakat.
Penyebab paling besar adalah efek globalisasi khususnya dalam bidang teknologi.
Anak – anak lebih tertarik bermain game di laptop atau ipad ketimbang bermain
permainan tradisional. Akibatnya permainan tradisional tidak dikenal anak-anak.
Sumber :Yogaswara, Herry.2014. Permainan Tradisional Anak Masyarakat Banten.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda