Sabtu, 31 Desember 2016

Sertifikat Nasional dan Bedah Buku


Jumat, 30 Desember 2016

filsafat dalam ranah agama

Kata filsafat dikalangan umat islam diartikan dengan makna hikmah, ini terbukti dari banyaknya pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah ditempat kalimat filsafat. Dan menempatkan kalimat hakim ditempat kalimat filosof. Namun demikian, mereka menempatkan kata hikmah itu berada diatas kata filsafat. Sehingga ibnu Sina misalnya, menyebutkan bahwa hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia.
Filsafat islam cangkupannya sangat luas, bukan hanya masalah alam semesta dan seisinya saja, tetapi juga berkaitan dengan masalah-masalah ketuhanan dan kenabian. Filsafat islam juga membahas yang sudah pernah dibahas filsafat yunani dan lainnya dan bahkan membahas masalah yang belum pernah dibahas filsafat sebelumnya seperti filsafat kenabian dan masalah ruh yang sangat kompleks itu. Dan yang paling spesifik, sekaligus merupakan kelebihan dari filsafat lainnya adalah filsafat islam terdapat pemanduan antara agama dan filsafat, antara akidah dan hikmah, antara wahyu dan ajkal, yang dalam filsafat Yunani dan lainnya tidak ditemukan.

Filsafat Islam juga bisa diartikan sebagai filsafat yang dikembangkan oleh orang-orang islam (muslim), yang mengkaji masalah hakikat yang ada, dari mana asalnya, dan kemana akhirnya, serta cara-cara mendapatkan hakikat pengetahuan yang benar dan menetapkan ukuran benar dan slah, baik dan buruk, serta teori kebahagiaan. Dalam hal ini, masalah ketuhanan, mereka telah mengemukakan pembahasan bukan saja sekadar adanya Allah, tetapi berkaitan dengan sifat-sifat dan keesaannya, serta qadha dan qadar yang tidak ada dalam filsafat Yunani. Tokoh-tokoh filosof Islam yang terkenal adalah antara lain Al-Ghazali (1059-1111) ia dikenal sebagai filosof pertama yang berhasil mengekonsilasikan anatara rasionalisme, ritualisme, dogmatisme, mistinisme. 
 

fungsi filsafat




Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar flsafat semakin menjadikan seseorang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu yang khusus.
Menurut Franz Magnis Suseno (1991) , sekurang-kurangnya ada tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang ada dizaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spritual dan intelektual dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut;
1.    Suatu pengertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempeljari berbagai pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia yang paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh para pemikir bersar umat manusia, wawasan, dan pengertian kita sendiri diperluas.
2.    Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis berbagai argumentasi, pendapat, tuntutan, dan legitimitasi dari pelbagai agama, ideologi, dan pandangan dunia.
3.    Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.
Menurut sebagian filsuf kegunaan secara umum dari filsafat adalah sebagai berikut;
a.    Plato merasakan bahwa berfikir dan memikirkan itu sebagai suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sebagai keinginan yang maha berharga.
b.    Rene Descartes yang termasyhur sebagai pelopor fisafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke 17 terkenal dengan ucapannya cogito ergo sum (karena berpikir maka saya ada) berfilsafat berarti berpangkalan kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
c.    Alferd North Whitehead seorang filsuf modern merumuskan filsafat sebagai berikut; “filsafat adalah keinsafan dan pandangan jauh kedepan dan suatu kesadaran akan hidup pendeknya, kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh usaha peradaban”.
d.    Maurice Marleau Ponty seorang filsud modern Existensialisme mengatakan bahwa jasa dari filsafat baru ialah terletak dalam sumber penyelidikannya, sumber itu adalah eksitensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia. (Burhanudin Salam, 1988, hlm. 110-111).

masalah dalam filsafat



Problema Filsafat Ilmu
Banyak sekali pendapat para filsuf ilmu mengenai kelompok atau perincian problem apa saja yang diperbincangkan dalam filsafat ilmu. Berikut ini gambaran problem filsafat ilmu dari beberapa filsuf ilmu. 
  1. B. Van Fraassen dan H. Margenau
Menurut kedua ahli ini problem utama dalam filsafat ilmu setelah tahun-  tahun enam puluhan adalah   
a.       Metodologi
Hal-hal yang banyak diperbincangkan ialah mengenai sifat dasar dari  penjelasan ilmiah, logika penemuan, teori probabilitas dan teori pengukuran.
b.      Landasan ilmu-ilmu
Ilmu-ilmu empiris hendaknya melakukan penelitian mengenai landasannya dan mencapai sukses seperti halnya landasan matematika. 
c.       Ontologi
Persoalan utama yang diperbincangkan ialah menyangkut konsep substansi,  proses, waktu, ruang, kausalitas, hubungan budi dan materi, serta status dari entitas teoretis (The Liang Gie, 2000, hlm, 78-79) 
  1. Victor Lenzen
Filsuf ini mengajukan dua problem: 
a.       struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah
b.      pentingnya ilmu bagi praktik dan pengetahuan tentang realitas (The Liang Gie, 2000, helm. 79)
  1. The Liang Gie
The Liang Gie (2000) berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian dari filsafat seumumnya, problem dalam filsafat ilmu secara sistematis juga dapat digolongkan menjadi enam kelompok dengas cabang pokok filsafat. Dengan demikian, seluruh problem dalam flialat linu dapat diterbitkan menjadi:
1.      problem epistemologis tentang ilmu, 
2.      problem metafisis tentang ilmu, 
3.      problem metodologis tentang ilmu, 
4.      problema logis tentang ilmu,
5.      problem etis tentang ilmu,
6.      problern estetis tentang ilmu
Dari beberapa pendapat mengenai problem filsafat ilmu dapat ditarik benang merahnya,  yakni sebagai herikut
a.       Apakah konsep dasar dari ilmu? Maksudnya bagaimana filsafat ilmu mencoba untuk menjelaskan praanggapan dari setiap ilmu, dengan demikian filsafat ilmu dapat lebih menempatkan keadaan yang tepat bagi setiap cabang ilmu. Dalam masalah ini filsafat ilmu tidak dapat lepas begitu saja dan cabang filsafat lainnya yang lebih utama adalah epistemologi atau filsafat pengetahuan dan metafisika
b.      Apakah hakikat dari ilmu? Artinya langkah-langkah apakah suatu pengetahuan sehingga mencapai yang bersifat keilmuan
c.       Apakah batas-batas dari ilmu? Maksudnya apakah setiap ilmu mempunyai kebenaran yang bersifat sangat universal ataukah ada norma-norma fundamental bagi kebenaran ilmu. 

Jumat, 23 Desember 2016

about me


        Adik, sapaan saya dari saya kecil. Mengapa ? kakak saya adalah alasan mengapa saya di panggil dengan nama adik oleh teman-teman saya. Saya ? saya anak kedua sesudah kelahiran kakak saya, itu mengapa saya di panggil adik oleh kakak saya. Banyak saudara dan teman saya yang memanggil nama saya dengan sebutan adik karena mereka mendengar kakak saya memanggil seperti itu, tapi itu semua bertahan hingga saya keluar SMA.

Sedikit cerita tantang saya;

Saya asli karawang Cuma saya lahir diserang, tau lah saya juga gak ngerti kenapa saya dilahirkan diserang ? :v mungkin ibu saya berpikiran kalau saya dilahirkan di serang, saya bisa kuliah di untirta ? tapi apa hubungannya yak ?:v tapi faktanya emang saya kuliah di iniversitas sultan ageng tirtasaya .

Ouiah saya kelahiran tahun 1996, sekarang udah kepala 2 :-D. Saya belum bisa membahagiakan orang tua saya untuk saat ini karena saya masih dalam proses menjadi matahari buat orang tua saya #ea ea ea

Hobby saya sama seperti kebanyakan cowok lainnya “SEPAK BOLA”. Menurut saya, sepak bola itu olahraga buat cowok banget, jdi yang gak suka main bola maaf kalian bukan cowok wkwk. Sepak bola butuh fisik yang kuat, skill yang mumpuni, konsentrasi yang tinggi. Dalam sepak bola kita harus memutuskan keputusan dengan sangat singkat dan itu adalah hal yang sangat amat sulit untuk para pemain bola, mengapa ? karena keputusan yang memiliki waktu yang singkatlah yang menentukan kemenangan team kita. Saya bukan pemain sepak bola, ini hanya pendapat saja. Selain sepak bola, ada cabang olahraga yang saya sukai, ya ! itu “BADMINTON” singkat saja kemarin saya kalah di final dipertandingan porseni FKIP. Intinya tahun ini saya mau bawa nama PGSD jadi juara badminton di porseni FKIP.

Jika ditanya cita-cita ? saya yakin orang normal memiliki cita-cita ! cita-cita itu bisa jadi wadah, wadah yang bisa mengantarkan kita kepada kegagalan ataupun bisa mengantarkan kita kedalam sesuatu yang sebelumnya tidak bisa kita bayangkan dan membuat kita berada ditempat yang lebih baik dari sesuatu yang kita cita-citakan ? siapa yang tau ?! sama hal nya orang normal, saya pun memiliki cita-cita “POLISI” pandangan saya polisi itu keren, gagah, wah lah pokoknya. Tapi sepertinya itu bukan tempat saya atau bukan seragam yang harus saya gunakan ! sekarang saya berada di lingkungan pendidikan “CALON GURU”  ya, saya calon orang yang harus mencerdaskan anak bangsa. Ini bukan kemauan saya, tapi ini tuntutan bagi saya. Tunggu bapak murid-muridku :-DHAHA

Banyak cerita tentang saya. Cuma satu hal saja, saya capek ngetiknya hahaha

 Kalau mau tau lebih banyak tentang saya, follow dulu ig saya : Muhammad_aqmal7 :D

pengaruh masjid bagi islam

Masjid adalah rumah Allah. Bentuk ibadah banyak dilakukan di masjid. Seperti melaksanakan sholat fardu, menuntut ilmu, dan lainnya. Pada zaman Rasulullah masjid sangat berpengaruh. Didalam masjid para guru atau ustad mengajarkan Al-Quran. Ada kisah pada zaman Rasulullah SAW, suatu ketika Abu Hurairah berkata kepada pengunjung pasar “kalian ada disini, sementara warisan Rasulullah sedang dibagikan di masjid.” Pengunjung pasar tersebut langsung bergegas ke masjid. Tetapi, setibanya di masjid mereka tidak menemuukan kegiatan yang dikatakan Abu Hurairah tadi, mereka hanya menemukan kumpulan orang-orang yang sedang menuntut ilmu. Lalu mereka bertanya kembali “kami sudah pergi ke masjid, tetapi yang kami lihat hanya ada orang-orang yangs ednag menuntut ilmu saja”. Lalu Abu Hurairah berkata “itu memang yang ku maksud”. Disitu lah peran masjid sebagai tempat untuk menuntut ilmu Allah SWT.
Di masjid juga menjadi tempat pasukan perang dikirim ke medan perag. Masjid juga menjadi tempat penghakiman atau pengadilan berlangsung. Ketika ada duta datang untuk bersilaturahmi, Nabi menerimanya di masjid, karena keadaan rumah nabi yang sederhana. Pada zaman rasulullah masjid ibarat sekolah, sebagai tempat belajar, tempat bertemu dengan para ulama dan para guru. Lain halnya dengan zaman sekarang, masjid hanya sebagai tempat ibadah saja. Malah walaupun waktu sholat telah tiba, banayk masjid yang masih sepi artinya memiliki jamaah yang sedikit. Padahal seharusnya peran masjid tetap dijaga seperti zamannya rasulullah SAW. Ini adalah salah satu tugas kita sebagai pemuda Islam untuk meramaikan atau memfungsikanmasjid seperti pada zaman Rasulullah.

dasar pemikiran pemikiran filsafat ilmu

1.       Logika
Logika dipahami sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah (diambil dari Definisi Irving M.Copi) yang dikutip oleh Mundiri. Sementara, poespropojo menulisan logika sebagai ilmu dan kecakapan dalam berfikir dan manalar dengan tepat.
Secara harfiah, kata logika berasal dari kata ‘logos’ dalam bahasa latin, berarti perkataan atau Sabda, yang dalam bahasa arab dikenal sebagai istilah ‘mantiq’, yang artinya berucap atau berkata. Istilah logika pertama kali digunakan oleh Cicero (abad 1 sebelum masehi) dan untuk pertama kali juga logika muncul dalam arti seni berdebat atau dalam suasana berdebat. Alexander Aphro (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah masehi) adalah filsuf pertama yang mempergunakan kata logika dalam arti ilmu yang menyelidiki tingkat kelurusan pemikiran manusia.
Intinya, logika merupakan asas yang menentukan pemikiran lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir benar, tepat dan teratur, karena nelalui logika manusia mampu menyelidiki, merumuskan dan menerapkan kaedan-kaedah yang mengikat sehingga dapat dinyatakan bahwa logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berfikir lurus (tepat), sedangkan ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok yang tertentu. Dengan menerapkan hukum-hukum pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat kita masuk kedalam lapangan logika sebagai bagian dari filsafat. Ketika seseorang memikirkan tingkah laku, maka saat itu ia masuk pada filsafat bidang etika.
Sebagai salah satu cabang filsafat, maka logika dapat dibagi dalam pengertian sempit dan pengertian luas.
a.       Logika dalam arti sempit, yaitu logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestaan dari pangkal pikirannya, sehingga bersifat sama atau persis hanya berdasarkan bentuknya, sedangkan logika formal mempelajari asas-asas aturan-aturan atau hukum-hukum yng harus ditaati, agar dapat berfikir dengan benar sehingga dapat memperoleh kebenaran.
b.      Logika dalam arti luas, ialah mencangkup perbincangan yang sistematis mengenai pencapaian kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem-sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam, termasuk didalamnya pembahasan tentang logika sendiri.
c.       Logika induktif, adalah logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang benar yang berawal dari hal yang khusus pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi atau kemungkinan.
d.      Logika material, yang mempelajari langsung pkerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan-kenyaan praktisyang sesungguhnya.
e.      Logika murni, merupakan pengetahuan mengenai asas-asas dan aturan-aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyaan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyatan-pernyataan yang dimaksud.
f.        Logika terapan, adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari
g.       Logika filsafati, dapat dipandang sebagai suatu ragam atau bagian logika yang berkaitan dengan pembahasan-pembahasan dalam bidang filsafat
h.      Logika matematik, merupakan suatu bentuk logika yang mengkaji penalaran yang benar dengan menggunakan metode-metode matematik serta bentuk lambang-yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan dalam bahasa biasa.
2.       Etika

Etika, secara etimlogi berasal dari kata Yunani, yakni ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Secara terminologi,etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik dan buruk. Tingkah laku yang dikerjakan dengan kesadaran sajalah  yang dapat dinilai, sedangkan yang dikerjakan dengan tidak sadar tidak dapat dinilai baik buruknya. Ruang lingkup etika meliputi bagaimana cara agar dapat hidup lebih baik dan bagimana caranya untuk berbuat baik serta menghindari keburukan. Secara emplimatif etika dibagi dalam ranak etika deskriktif dan etika normatif.  

fungsi bahasa


            Para pakar telah berselisih pendapat dalam hal fungsi bahasa. Aliran filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi, sedangakn aliran sosilinguistik berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat.
            Walaupun tampak perbedaan, namun secara umum dapat dinyatakan bahwa bahasapada dasarnya merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Sebagai pernyataan pikiran atau perasaan san alat komunikasi manusia, bahasa mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu fungsi ekspresif atau emotif, fungsi afektif atau praktis, dan fungsi sibolik dan logik. Ketiga fungsi ini diuraikan sebagai berikut;
a.    Fungsi ekspresif atau emotif tampak pada pencurahan rasa takut serta takjub yang dilakukan serta-merta pada pemujaan-pemujaan, demikian juga pencurahan seni suara maupun seni sastra
b.    Fungsi afektif atau praktis tampak jelas untuk menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain dan sebagai akibatnya mempengaruhi tindakan-tindakan mereka kearah kegiatan atau sikap tertentu yang diingkan.
c.    Fungsi simbolik dipandang dlam artian yang luas, meliputi fungsi logik dan komunikatif, karena arti itu dinyatakan dalam simbol bukan hanya untuk menyatakan fakta saja, melainkan juga untuk menyampaikan kepada orang lain.

mengenal imanuel kant

  IMMANUEL KANT
Dilihat dari riwayat hidupnya, Immanuel Kant adalah seseorang yang sederhana. Selama hidupnya Kant menetap di Prusia dan mengalami masa peperangan tujuh tahun sewaktu Rusia menaklukkan Prusia Timur. Ia juga hidupdalam masa revolusi Perancis dan masa kejayaan Napoleon. Selama hidupnya jarang sekali ia bepergian lebih dari 70 km dari tempat tinggalnya. Immanuel Kant dilahirkan di Koenigsberg, suatu kota di Prusia Timur, Jerman pada tanggal 22 April 1724, dari keluarga pembuat dan penjual alat-alat dari kulit untuk keperluan menunggang kuda. Semula namanya ditulis dengan Cant, tetapi karena adanya perubahan ejaan yang menentukan bahwa huruf C juga dibaca seperti S, maka untuk tidak membuat meragukan orang yangmengenalnya, nama itu ditulis seperti yang dikenal orang sekarang. Perubahan itu telah terjadi pada zaman neneknya. Perhatian bagi hal-hal kecil semacam itu antara lain yang mempengaruhi sikap hidup Kant yang serba teliti lebih-lebih dalam hal pembagian waktu, sampai ia terkenal sebagai seorang profesor yang bekerja menurut waktu yang telah ditentukannya. Kehidupannya sebagai filsuf di bagi dalam dua periode: zaman pra-kritis dan zaman kritis. Pada zaman pra-kritis ia menganut pendirian rasionalis yangdilancarkan oleh Wolft. Tetapi karena terpengaruh oleh Hume berangsur-angsur Kant meninggalkan rasionalisme. Ia sendiri mengatakan bahwa Hume itulah yang membangunkannya dari tidur dogmatisnya. Pada zaman kritisnya, kant merubah wajah filsafatnya secara radikal.
Immanuel Kant seorang filsuf termasyhur dari Jerman memiliki tiga pokok pemikiran yang harus diketahui terlebih dahulu, dikarenakan pemikirannya begitu original dan terlihat berbeda dari pemikiran para filsuf sebelumnya terutama berangkat dari filsuf Inggris bernama David Hume. Berikut ini pokok pemikirnnya: Panca indera, akal budi dan rasio. Kita sudah tahu tentang arti empirisme yang mementingkan pengalaman inderawi dalam memperoleh pengetahuan dan rasionalisme yang mengedepankan penggunaan rasio dalam memperoleh pengetahuan, tetapi rasio yang kita ketahui adalah sama dengan akal dan logis, namun Kant memberi definisi berbeda. Pada Kant istilah rasio memiliki arti yang baru, bukan lagi sebagai langsung kepada pemikiran, tetapi sebagai sesuatu yang ada “di belakang” akal budidan pengalaman inderawi. Dari sini dapat dipilah bahwa ada tiga unsur yaitu akal budi (Verstand), rasio (Vernunft) dan pengalaman inderawi.
Dalam filsafatnya Kant mencoba untuk mensinergikan antara rasionalisme dan empirisme. Ia bertujuan untuk membuktikan bahwa sumber pengetahuan itu diperoleh tidak hanya dari satu unsur saja melainkan dari dua unsur yaitu pengalaman inderawi dan akal budi. Pengetahuan a-priori merupakan jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, seperti misalnya pengetahuan akan bahaya, sedankan a-posteriori sebaliknya yaitu dialami dulu baru mengerti misalnya dalam menyelesaikan Rubix Cube. Kalau salah satunya saja yang dipakai misalnya hanya empirisme saja atau rasionalisme saja maka pengetahuan yang diperoleh tidaklah sempurna bahkan bisa berlawanan. Filsafat Kant menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan gabungan (sintesis) antara keduanya.
Dari sini timbullah bahwa Kant adalah seorang Kopernikan dalam bidang filsafat. Sebelum Kant, filsafat hampir selalu memandang bahwa orang (subjek) yang mengamati objek, tertuju pada objek, penelitian objek dan sebagainya. Kant memberikan arah yang sama sekali baru, merupakan kebalikan dari filsafat sebelumnya yaitu bahwa objeklah yang harus mengarahkan diri kepada subjek. Kant dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena dalam ranah Filsafat Immanuel Kant pengetahuan ia tidak memulai pengetahuan dari objek yang ada tetapi dari yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat objek (subjek). Dengan ini tambah lagi salah satu fungsi filsafat yaitu membongkar pemikiran yang sudah dianggap mapan dan merekonstruksikannya kembali menjadi satu yang fresh, logis, dan berpengaruh. Pemikiran Kritisisme Immanuel Kant Filsafat yang dikenal dengan kritisisme adalah filsafat yang diintrodusir oleh Immanuel kant. Kritisisme adalah filsafat yang memulai
perjalanannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio. Perkembangan ilmu Immanuel Kant mencoba untuk menjebatani pandangan Rasionalisme dan Empirisisme, teori dalam aliran filsafat Kritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk mempersatukan kedua macam unsur dari filsafat Rasionalisme dan disini kekuatan kritis filsafat sangatlah penting, karena ia bisa menghindari kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah dogma. Filsafat ini memulai pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan corak filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika dan estetika. Gagasan ini muncul karena adanya pertanyaan-pertanyaan mendasar yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dapat kita ketahui?
2.      Apakah yang boleh kita lakukan?
3.       Sampai di manakah pengharapan kita?
4.      Apakah manusia itu?
Ciri-ciri kritisisme dapat disimpulkan dalam tiga hal:
1.      Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjekdan bukan pada objek.
2.      Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.
3.      Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur anaximanesa priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi. Selain beberapa hal terebut di atas Immanuel Kant terkenal dengan 12 Kategori Kant.

debus banten




DEBUS BANTEN SENI TRADISIONAL YANG MENGAGUMKAN SEKALIGUS JUGA MENGERIKAN
Pertunjukan kemampuan orang menahan siksaan jasmani seperti dipukuli dengan rotan, bergulingan diatas hamparan tumbuhan berduri tajam, berjalan di atas bara, mengunyah kaca dan lain-lain. masih banyak kita jumpai sebagai seni tradisional yang umum di kampung- kampung. Yang satu ini, yakni permainan debus sungguh mengerikan. Permainan ini terdapat di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Banten. Dari semua itu yang paling terkenal debus dari daerah Banten.
Debus sangat mungkin berasal dari kata Arab dablus, yang berarti sejenis senjata penusuk berupa besi runcing. Debus sebagai kata benda yang dimaksud disini juga berupa alat tusuk dari besi panjang antara 50 - 60 cm yang ujungnya runcing, sedangkan pada pangkal¬nya diberi tangkai kayu yang sangat besar. Tangkai itu bentuknya silinder (garis tengahnya ± 20 cm), dihias dengan rantai besi dan berfungsi sebagai tempat pemukul. Alat pemukulnya dari kayu yang disebut gada.
Ditinjau dari bentuk permainannya, debus dapat digolongkan salah satu pertunjukan (upacara) syaman, tetapi ditilik dari isi dan pelaksanaannya bertahan erat dengan keagamaan (Islam). Tidak mustahil memang telah terjadi perpaduan diantara berbagai unsur budaya tersebut. Ini mungkin juga merupakan jalan untuk menja¬wab pertanyaan sejak kapan permainan debus ada di Indonesia. Bila jalan ini benar maka unsur-unsur permainan debus sudah ada sejak masa prasejarah, sedangkan bentuk seperti kita dapati sekarang ini berasal dari masa awal perkembangan Islam di Indonesia.
Yang menonjol dalam permainan ini adalah pertunjukan kekebalan orang terhadap berbagai senjata tajam. Permainannya merupa¬kan permainan kelompok. Di kerajaan Banten dahulu, yang terkenal sebagai penyebarluas agama dan budaya Islam, pertunjukan kekebalan yang sangat digemari dan dibanggakan oleh masyarakat Banten ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk penyiaran agama Islam, seperti halnya dilakukan oleh para Wah. Pada masa perlawanan terhadap penjajahan Belanda kesenian ini digiatkan sebagai penegak disiplin dan memupuk keberanian rakyat.

Unsur-unsur Permainan Debus
  1. Pemain, terdiri atas syeh atau pemimpin permainan debus, para pezikir, pemain dan penabuh.
  2. Peralatan permainan terdiri atas debus dengan gada nya, golok, pisau, bola lampu, kelapa, alat penggoreng dan lain-lain.
  3. Alat musik untuk pingiring permainan debus terdiri atas: gendang besar, gendang kecil, rebana dan kecrek.
Seorang pemain debus harus kuat, tabah dan yakin kepada diri sendiri. Mereka harus taat menjalankan kewajiban-kewajiban agama Islam, tahan lapar, tahan tidak tidur, tahan tidak bergaul dengan isteri selama waktu yang ditentukan dan lain-lain persyaratan yang untuk orang kebanyakan dirasakan berat.
Macam-macam Kegiatan
Dalam pelaksanaan pertunjukkan debus terikat pada ketentuan-ketentuan sebagai seni pertunjukkan pada umumnya dan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi ada juga kegiatan-kegiatan atau pertunjukan-pertunjukan lainnya sebagai berikut.
  1. Pembukaan, sebelum acara resmi dimulai maka beberapa lagu tradisional dimainkan sebagai lagu pembukaan atau "gembung".
  2. Zikir.
  3. Beluh atau macapat, puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
  4. Pencak silat, dilakukan oleh satu atau dua pemain, dengan atau tanpa menggunakan senjata tajam. Seorang pesilat harus cepat, tepat, tajam penglihatan dan percaya diri.
  5. Permainan debus. Seorang pemain memegang alat debus (kecil) dan ujungnya yang runcing ditempelkan ke perut. Seorang pema in lain memegang kayu pemukul atau gada yang lalu dipukulkan kuat-kuat pada tanggkai debus. Pukulan dilakukan berkali-kali dan ternyata tidak melukai. Posisinya tidak hanya berdiri saja, atau pada perut saja tetapi juga dengan merebahkan diri dan pada bagian-bagian tubuh yang lain. Debus yang besar biasanya untuk main syeh atau ketua debus sendiri. Bila terjadi "kecelakaan" atau pemain terluka, biasanya segera disembuhkan oleh syeh.
  6. Mengupas buah kelapa dengan gigi dan memecahnya dibenturkan pada kepala sendiri.
  7. Menggoreng telur dan kerupuk di atas kepala.
  8. Mengerat atau menoreh tubuh. Dengan senjata tajam (golok, pisau) perut, lengan, bahkan lidah ditoreh atau dipotong. Atraksi ini tampak sangat mengerikan sehingga terkadang ada penonton tidak tahan melihatnya.
  9. Main api. Dengan obor menyala seorang pemain membakar tubuhnya, atau berjalan-jalan diatas bara tanpa luka bakar sedikit pun.
  10. Makan kaca atau bola lampu listrik. Kaca atau bola lampu di¬makan seperti krupuk.
  11. Memanjat tangga yang anak tangganya tempat berpijak ada¬lah mata golok-golok tajam. Dalam keadaan biasa tapak kakinya akan putus, tetapi sang pemain melakukan dengan tenang dan ternyata tanpa cidera. Permainan ini sangat mencekam para penonton. Rasanya sungguh tidak masuk akal.
  12. Dan lain-lain, sebenarnya masih banyak lagi atraksi lain yang dapat dipertunjukkan. Menurut keyakinan para pemain, semua atraksi tadi dapat dilaku¬kan bukan karena ia yang kuat, melainkan berkat ridha dan lindung¬an Allah SWT semata-mata.
Seperti halnya seni tradisional yang lain, debus pun semakin sedi¬kit penggunaannya, apalagi mereka yang tertarik untuk jadi pemain guna pelestariannya. Alangkah sayangnya kalau kepandaian yang langka ini punah. Ya, masih untunglah sekarang masih ada beberapa perkumpulan yang bertahan, bahkan dapat main digelanggang yang lebih luas seperti di Taman Ismail Marzuki Jakarta, tempat-tempat wisata dan bahkan di luar negeri.
Kesenian ini sungguh mencekam, bahkan mengerikan tetapi juga menarik perhatian, apalagi para turis asing yang umumnya tidak percaya akan hal-hal di luar nalar (irrasional). Layaknya bila kita ikut memikirkan upaya pelestariannya dengan membina latihannya, orga¬nisasinya dan ikut mengusahakan "pemasaran" pementasannya. Kerjasama sebaik-baiknya antara masyarakat setempat dengan pihak Pemda, Depdikbud dan Dep. Parpostel kiranya dapat memecahkan persoalan ini. Semoga.