Sabtu, 10 Desember 2016

Aliran filsafat Parenialisme



Filsafat Parenialisme

                  Konsep Aliran Parenialisme Plato (427-347 SM)
Parrenial berarti everlasting, tahan lama, atau abadi.Dalam sejarah peradaban manusia dikenal sejumlah gagasan besar (great ideas) yang tetap menjadi rujukan sampai kapan pun juga.Aliran ini mengikuti paham realism, yang sejalan dengan Aristoteles bahwa manusia itu rasional.Sekolah adalah lembaga yang didesain untuk menumbuhkan kecerdasan.Siswa seyogianya diajari gagasan besar agar mencintainya, sehingga mereka menjadi intelektual sejatri. Akar filsafat ini tentunya datang dari gagasan besar Plato dan Aristoteles  dan kemudian dari St. Thomas Aquinas yang sangat berpengaruh pada model-model sekolah katolik. Lazimnya ada dikenal dua aliran besar yaitu Thomas Aquinas dan kemudian abad ke 20 aliran MORTIMER adler dan Robert Hutchins. Seperti halnya filsafat esensialisme, aliran ini pun kurang fleksibel dalam mengembangkan kurikulum.
Kaum parrenialis mendasarkan teorinya pada pandangan universal bahwa semua manusia memiliki sifat esensial sebagai makhluk rasional, jadi tidaklah baik meenggiring dan mencocok hidung mereka ke penguasaan keterampilan vokasional.Ini semua berpotensi mengganggu perkembangan rasionalnya.Berbeda dari aliran esensialis, eksperimen saintifik dianggap mengurangi pentingnya kapasitas manusia untuk berpikir.Pelajaran filsafat dengan demikian menjadi penting, agar siswa mampu berpikir mendalam, analitik, fleksibel, dan penuh imajinatif. Pengikut filsafat ini merekomendasikan mahasiswa membaca buku-buku agung atau greats books yang begitu mendalam, indah, bermakna, dan tetap menyorotkan kebenaran sepanjang hayat. Mereka menyayangkan perubahan universitas dari tempat mencari kebenaran dan kebijaksanaan menjadi tempat latihan demi karir mahasiswa.
Pendidikan menurut filsafat ini mesti membangun sejumlah mata pelajaran yang umum bukan spesialis, liberal bukan vokasional, yang humanistic bukan teknikal. Dengan cara inilah pendidikan akan memenuhi fungsi humanistiknya, yakni pembelajaran secara umum yang mesti dimiliki manusia. Ada empat prinsip dari aliran ini:
·         Kebenaran bersifat universal dan tidak tergantung pada tempat, waktu, dan orang
·         pendidikan yang baik melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran
·         kebenaran dapat ditemukan dalm karya-karya agung dan
·         pendidikan adalah kegiatn liberal untuk mengembangkan nalar. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda