Rabu, 21 Desember 2016

jenis-jenis pengetahuan

Didalam filsafat ilmu pengetehaun, pengetahuan dibagi atas beberapa jenisnya. Berikut ini merupakan jenis-jenis pengetahuan dapat dilihat dari pendapat Plato dan Aristoles. Plato membagi pengetahuan menurut tingkatan-tingkatan pengetahuan sesuai karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah sebagai berikut.
1.      Pengetahuan Eikasia (Khayalan)
Tingkatan yang paling rendah disebut pengetahuan Eikasia, ialah pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran. Pengetahuan ini isinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusia yang berpengetahuan. Pengetahuan dalam tingkatan ini misalnya seseorang yang berkhayal bahwa dirinya pada saat tertentu mempunyai rumah yang mewah, besar dan indah, serta dilengkapi kendaraan dan lain-lain sehingga khayalannya ini terbawa mimpi. Apabila seseorang dalam kedaan sadar dan mengganggap bahwa khayal dan mimpinya betul-betul berupa fakta yang ada dalam dunia kenyataan.
2.      Pengetahuan Pistis (Substansial)
Satu tingkat di atas eikasia adalah tingkatan pistis atau pengetahuan substansial. Pengetahuan ini adalah pengetahuan mengenail hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai secara langsung. Objek pengetahuan pistis biasa zooya karena isi suatu pengetahuan semacam ini mendekati suatu keyakinan (kepastian yang bersifat sangat pribadi atau kepastian subjektif) dan pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran apabila mempunyai syarat-syarat yang cukup bagi suatu tindakan mengetahui; misalnya mempunyai pendengaran yang baik, penglihatan normal, serta indra yang normal.
3.      Pengetahuan Dianoya (Matematik)
Pengetahuan dalam tingkatan ketiga adalah pengetahuan dianoya. Plato menerangkan tingkat pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu yang tidak hanya terletak pada faktau atau objek yang tampak, tetapi juga terletak pada bagaimana cara berpikirnya. Contohnya para ahli matematika atau geometri, dimana objeknya dalah matematik yakni suatu yang harus diselidiki  dengan akal budi  dengan melalui gambar-gambar, diagram, kemudian ditarik suatu hipotesis. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk pengetahuan tingkat dianoya adalah pengetahuan yang banyak berhubungan dengan masalah matematik atau kuantitas entah luas, isi, jumlah, berat yang semata-mata merupakan kesimpulan dari hipotesis yang diolah oleh akal pikir karenanya pengetahuan ini disebut juga pengetahuan pikir.
4.      Pengetahuan Noesis (Filsafat)
Pengetahuan tingkat tertinggi disebut noesis, pengetahuan yang objeknya adalah arche ialah prinsip-prinsip utama yang mencangkup epistemologik dan metafisik. Prinsip utama ini biasa disebut ‘IDE’. Plato menerangkan tentang tentang pengetahuan ini adalah hampir sama dengan pengetahuan berpikir,tetapi tidak lagi menggunakan pertolongan gambar, diagram melainkan dengan pikiran yang  sungguh-sungguh abstrak. Aristoles mempunyai pendapat berbeda menurut Aristoles, pengetahuan harus nerupakan kenyataan yang dapat diindrai dan kenyataan adalah sesuatu yang merangsang budi kita kemudian mengolahnya.
Bagi seseorang ilmuwan mengetahui jenis pengetahuan menjadi suatu yang mutlak agar dengan pemikirannya memungkinkan suatu masalah tidak terjadi kesalahpahaman atau dapat dikendalikan karena kadang-kadang kita sudah tidak tahu lagi dalam lapngan pengetahuan manakah bica bicara.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda