teori dan perkembangan kurikulum
TEORI
BELAJAR DAN PERKEMBANGAN KURIKULUM
Psikologi belajar merupakan studi tentang bagaimana individu belajar. Pemahaman tentang teori-teori belajar berdasarkan pendekatan psikologis adalah upayamengenali kondisi objektif terhadap individu anak yang sedang mengalami proses belajar dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaannya.
Pendekatan terhadap belajar berdasarkan satu teori
tertentu merupakan asumsi yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaanya
berkaitan dengan aspek-aspek dan akibat yang mungkin ditimbulkannya. Teori
belajar yang berkembang dan memiliki pengaruh terhadap pengembangan kurikulum
di Indonesia pada khususnya. Teori belajar tersebut adalah:
1.
Teori Psikologi Kognitif
(Kognitivisme)
Aliran ini bersumber dari psikologi gestalt Fiel.
Menurut mereka belajar adalah proses pengembangan insight atau pemahaman baru
atau mengubah pemahaman lama.pemahaman terjadi apabila individu menemukan cara
baru dalam menggunakan unsur-unsur yang ada dilingkungan, termasuk struktur
tubuhnya sendiri.
Teori belajar kognitif memandang manusia sebagai
pelajar yang aktif yang memprakarsai pengalaman, mencari dan mengolah informasi
untuk memecahkan masalah, mengorganisasi apa-apa yang telah mereka ketahuai
untuk mencapai suatu pemahaman baru.
2.
Teori psikologi Behavioristik
Teori ini berasumsi bahwa anak atau individu tidak
memiliki/membawa ptensi apa-apa dari kelahirannya. Perkembangan anak ditentukan
oleh factor-faktor yang berasal dari lingkungan.
Peran guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan
teori psikologi behavioristik adalah sebagai berikut:
·
Mengidentifikasi perilaku yang
dipelajari dan merumuskannya dalam rumusan yang spesifik.
·
Mengidentifikasi perilaku yang
diharapkan dari proses belajar. Bentuk-bentuk kompetensi yang diharapkan dalam
bidang studi dijabarkan secara spesifik dalam tahap-tahap kecil. Penguasaan
keterampilan memalusi tahap-tahap ini sebagai tujuan yang akan dicapai dalam
proses belajar.
·
Mengidentifikasi rainforce yang
memadai. Reinforce dapat berbentuk mata pelajaran, kegiatan belajar, perhatian
dan penghargaan, dan kegiatan-kegiatan yang dipilih siswa.
·
Menghindari perilaku yang tidak
diharapkan dengan jalan memperlemah pola perilaku yang dikehendaki (Y. Suyitno,
2007: 106).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda