Rabu, 14 Desember 2016

filosofi kopiah



            Kopiah, Songkok atau Peci, bagi umat Islam khususnya di Indonesia, lazim dikenakan sebagai  bagian pelengkap pakaian saat beribadah. Penggunaannya selalu ditempatkan dikepala, dimana merupakan bagian badan paling atas dan terhormat. Orang yang mengenakan kopiah,songkok atau peci, bisa menjadi pelambang bahwa ia selalu menempatkan diri pada tingkat derajat kemuliaan yang tinggi. Terlebih jika yang dikenakan itu adalah songkok, peci atau kopiah duwur, filosofinya adalah untuk menjangkau kedudukan Allah swt, maka harus meningkatkan derajat kerohanian kita semakin tinggi. Duwur, artinya duDU ngaWUR, maksudnya orang yang derajat rohaninya duwur (tinggi), maka ia akan selalu berada di jalan yang lurus, tidak sembarangan melangkah, tetapi mengikuti perintah syariat Nya (dudu ngawur / tidak sembarangan). Memiliki makrifat Ilahidan menjadi hamba yang fana fillah.
Kopiah: KOsong sePI ibadAH, maksudnya mengosongkan hati dari keangkaraan dan kemaksiatan, dengan menyepi sambil beridah kepada-Nya. Orang yang memakai kopiah, semestinya menjadi ciri bahwa ia adalah orang yang taat dan rajin dalam ibadah.
 Songkok: koSONG  mbongKOK, mengosongkan hati dari kesombongan, dengan membungkukkan badan memperlihatkan kerendahan diri di hadapan Tuhan. Maknanya, orang yang senantiasa memakai songkok, semestinya menjadi simbol bahwa dia adalah orang yang rendah hati dan selalu tunduk di hadapan Tuhan.
 Peci: samPE suCI, melambangkan orang-orang yang tidak lepas dari peci adalah orang yang senantiasa berada dalam keadaan suci. Ibadah yang ia lakukan benar-benar mengantarkannya menjadi hamba-hamba suci.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda