Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu
Dalam sejarah perkembangannya sebagaimana yang terjadi di dunia Islam
dengan kelahiran mu’tazilah yang mengedepankan akal (rasio) sekitar (abad 2
H/8M), di dunia Eropha juga lahir gerakan Aufklarung (abad 11 H/17 M). kedua
sisi ini hendak merasionalkan agama. Mu’tazilah menolak adanya sifat-sifat
Tuhan dan Aufklarung menolak trinitas sebagai sifat Tuan. Alam Aufklarung
inilah dalam perkembangannya telah membuat peradaban Eropa menjurus pada
pemujaan akal. Mereka berpendapat bahwa antara ilmu dan agama terjadi
pertentangan yang keras, ilmu pengetahuan berkembang pada dunianya dan agama
pada dunia yang lain. Dalam persoalan ini lahirlah sikap sekuleristik dalam
ilmu pengetahuan.
Liberalisasi, emensipasi, otonomi pribadi, dan otoritas rasio yang begitu diagungkan merupakan nilai-nilai kejiwaan yang selalu mewarnai sikap mental manusia Barat semenjak zaman renaissance (abad 15) dan Aufklaerung (abad ke 18) yang memungkinkan mereka melakukan tinggal landas mengarungi dirgantara ilmu pengetahuan yang tiada bertepi dengan hasil-hasil sebagaimana mereka miliki hingga sekarang ini.
Liberalisasi, emensipasi, otonomi pribadi, dan otoritas rasio yang begitu diagungkan merupakan nilai-nilai kejiwaan yang selalu mewarnai sikap mental manusia Barat semenjak zaman renaissance (abad 15) dan Aufklaerung (abad ke 18) yang memungkinkan mereka melakukan tinggal landas mengarungi dirgantara ilmu pengetahuan yang tiada bertepi dengan hasil-hasil sebagaimana mereka miliki hingga sekarang ini.
Tokoh-tokoh renaissance dan Aufklaerung seperti Copernicus (1473- 1543),
Kepler (1571-16300, Galilie (1564-1642), Descrates (1596-1650), Newton
(1643-1727), Immanuel Kant(1724-1804), adalah sebagaian dari deretan panjang
nama-nama yang dalam sejarah kehidupan umat manusia meupakan pelopor dan
peletak dasar ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahun sebagai pengejawantahan
peradaban manusia telah dan akan terus berkembang menurut proses dialektis,
eksternalisasi, tempat manusia membangun dunianya, menciptakan alam
lingkungannya, objektiivitas, tempat terciptanya hasil-hail karya manusia
secara objektif kemudian terlepas dan akan berkembang menurut hukum-hukumnya
sendiri, internalisasi , struktural dunia objektif ke dalam kesadaran
subjektifnya.
Namun perkembangan fisafat ilmu itu sendiri berbanding lurus dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Tentang ilmu terutama amat penting
karangan-karangan dan buah pikiran Ibnu Rusyd (Averroism) sangat berpengaruh
atas perkembangan ilmu pada universitas-universitas yang terkenal di Eropa,
seperti Bologna, Napoli, Paris dan lain-lain sehingga menjadi faktor yang
penting dalam bangkitnya sikap pikiran ilmu manusia baru dizaman renaissance.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda