Rabu, 14 Desember 2016

Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu




Dalam sejarah perkembangannya sebagaimana yang terjadi di dunia Islam dengan kelahiran mu’tazilah yang mengedepankan akal (rasio) sekitar (abad 2 H/8M), di dunia Eropha juga lahir gerakan Aufklarung (abad 11 H/17 M). kedua sisi ini hendak merasionalkan agama. Mu’tazilah menolak adanya sifat-sifat Tuhan dan Aufklarung menolak trinitas sebagai sifat Tuan. Alam Aufklarung inilah dalam perkembangannya telah membuat peradaban Eropa menjurus pada pemujaan akal. Mereka berpendapat bahwa antara ilmu dan agama terjadi pertentangan yang keras, ilmu pengetahuan berkembang pada dunianya dan agama pada dunia yang lain. Dalam persoalan ini lahirlah sikap sekuleristik dalam ilmu pengetahuan.
Liberalisasi, emensipasi, otonomi pribadi, dan otoritas rasio yang begitu diagungkan merupakan nilai-nilai kejiwaan yang selalu mewarnai sikap mental manusia Barat semenjak zaman renaissance (abad 15) dan Aufklaerung (abad ke 18) yang memungkinkan mereka melakukan tinggal landas mengarungi dirgantara ilmu pengetahuan yang tiada bertepi dengan hasil-hasil sebagaimana mereka miliki hingga sekarang ini.
Tokoh-tokoh renaissance dan Aufklaerung seperti Copernicus (1473- 1543), Kepler (1571-16300, Galilie (1564-1642), Descrates (1596-1650), Newton (1643-1727), Immanuel Kant(1724-1804), adalah sebagaian dari deretan panjang nama-nama yang dalam sejarah kehidupan umat manusia meupakan pelopor dan peletak dasar ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahun sebagai pengejawantahan peradaban manusia telah dan akan terus berkembang menurut proses dialektis, eksternalisasi, tempat manusia membangun dunianya, menciptakan alam lingkungannya, objektiivitas, tempat terciptanya hasil-hail karya manusia secara objektif kemudian terlepas dan akan berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri, internalisasi , struktural dunia objektif ke dalam kesadaran subjektifnya.
Namun perkembangan fisafat ilmu itu sendiri berbanding lurus dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tentang ilmu terutama amat penting karangan-karangan dan buah pikiran Ibnu Rusyd (Averroism) sangat berpengaruh atas perkembangan ilmu pada universitas-universitas yang terkenal di Eropa, seperti Bologna, Napoli, Paris dan lain-lain sehingga menjadi faktor yang penting dalam bangkitnya sikap pikiran ilmu manusia baru dizaman renaissance.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda